Beranda

    Social Items

Pernah dengar tentang kawasan Kaukasus? Ini adalah negara-negara yang terletak di perbatasan antara Asia dengan Eropa, atau sering pula disebut Eurasia. Untuk mengunjungi negeri-negeri ini, persyaratan visanya sangat gampang! Nah, unsur kemudahan visa ini pastinya membuat pelancong Indonesia makin tertarik saja.

Tiga negara yang terletak di kawasan Kaukusus ini, yakni Georgia, Armenia dan Azerbaijan, memberi kemudahan visa on arrival atau E-visa untuk pemegang paspor RI. Kawasannya yang tak terlalu luas serta ditopang sarana transportasi umum yang baik, membuat negeri-negeri ini cocok dijelajahi lewat jalur darat. Tapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemegang paspor RI sebelum menempuh rute darat ini. Kalau kurang informasi, bisa-bisa Anda ditolak di pos imigrasi!

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kondisi politik di negara-negara tersebut. Meski bertetangga, beberapa negara Kaukasus ini ternyata hubungannya tidak akur. Ini pula yang menyebabkan perbatasan darat antara dua negara yang berkonflik tersebut tak bisa dilintasi orang ramai. Sebagai pelancong yang ingin melalanglang lewat jalur darat, kondisi ini tentunya sangat berdampak pada rute perjalanan Anda.


Sebagai contoh, sampai hari ini perbatasan darat antara Armenia dengan Turki masih ditutup untuk umum. Jadi, mustahil menempuh jalur darat dari Turki ke Armenia atau sebaliknya. Sebagai alternatif, Anda bisa terbang langsung dari Yerevan ke Istanbul menggunakan maskapai bujet setempat. Keberadaan penerbangan langsung ini agaknya bentuk kompromi antara pemerintah Turki dengan Armenia.

Hal yang sama juga terjadi pada perbatasan darat antara Armenia dengan Azerbaijan. Karena konflik politik, jangan harap bisa menyeberang lewat darat antara keduanya. Penerbangan langsung pun juga tak tersedia, sehingga kita perlu mengambil penerbangan transit dengan rute memutar yang bikin perjalanan jadi lebih lama dan mahal. Padahal, kalau ada penerbangan langsung, jarak yang harus ditempuh sangat pendek. Begitulah, konflik politik itu juga memakan korban para pelancong yang membuat isi dompet kita menderita.

Pos perbatasan Georgia-Armenia
Oh ya, kalau kebetulan Anda berada di Azerbaijan dan berencana meneruskan perjalanan ke Armenia, lebih baik tak mengatakannya pada petugas imigrasi Azerbaijan. Juga, jangan pernah bilang kalau Anda ingin mengunjungi Nagorno Karabakh. Bisa saja Anda bakal diinterogasi polisi karena dianggap memprovokasi petugas. Kalau kebetulan ingin mengunjungi Nagorno Karabakh, jangan lupa minta cap imigrasi di kertas supaya tak ada bukti Anda pernah ke sana. Mereka yang punya cap imigrasi Nagorno Karabakh di paspornya bakal ditolak masuk ke Azerbaijan.
Soal cap di paspor ini sering membuat para pelancong galau karena rumor yang tak jelas asal-usulnya. Saya sendiri pernah dikontak oleh seorang sahabat backpacker yang sedang berada di Armenia. Dia galau karena takut ditolak masuk ke Turki, padahal sudah terlanjur membeli tiket pesawat Yerevan-Istanbul. Perlu diketahui, tak ada peraturan resmi yang mencekal orang-orang dari Armenia masuk ke Turki. Jadi jangan galau karena informasi yang tak jelas sumbernya! Begitu pula dengan cap paspor Armenia, tak masalah kalau paspor yang sama dipakai ke Azerbaijan. Asal bukan cap paspor Nagorno Karabakh, Anda tak akan mendapat masalah karena hal itu.

Soal penting lainnya adalah masalah E-Visa Georgia yang ternyata tak diterima di semua pos perbatasan darat. Gara-gara ini, tak sedikit pelancong asal Indonesia yang terpaksa balik arah. Sudah jauh-jauh menuju perbatasan, eh visanya malah ditolak. Kenyataan ini memang bikin kesal karena tak ada informasi resmi dari pemerintah Georgia. Supaya Anda tak jadi korban berikutnya, simak informasi ini baik-baik.

Secara teori, pemegang paspor RI bisa masuk Georgia menggunakan E-Visa yang dikeluarkan situs resmi otoritas setempat melalui www.evisa.gov.ge. Pemegang visa US, Schengen, atau pemilik resident permit yang dikeluarkan negara-negara GCC (Kuwait, Bahrain, Qatar, UAE, Oman, Saudi) diberi kemudahan bisa masuk Georgia tanpa mengajukan E-Visa ini. Di situs tersebut juga disebutkan, E-Visa Georgia sama fungsinya seperti visa yang dikeluarkan kedutaan. Artinya, bisa dipakai di semua pintu masuk resmi, baik udara maupun darat. Namun kenyataannya tidak demikian, ada beberapa pengecualian yang tak disebutkan di situs resmi tersebut.

Pemandangan Danau Sevan, Armenia
Pemegang paspor RI biasanya tak dapat masalah kalau masuk lewat bandar udara dengan menunjukkan E-Visa Georgia. Tapi, berdasarkan pengalaman yang dialami beberapa backpacker yang saya kenal, E-Visa ini ternyata tak berlaku di perbatasan darat Azerbaijan-Georgia. Anehnya, E-Visa Georgia bisa diterima di perbatasan Armenia-Georgia (pos perbatasan Sadakhlo-Bagratashen), demikian pula dengan perbatasan darat Turki-Georgia. Wah, repot bukan kalau sampai Anda tidak tahu informasi penting ini.
Saya sendiri sudah membuktikan, E-Visa Georgia benar-benar bisa dipakai di pos perbatasan Sadakhlo-Bagratashen. Awalnya sempat khawatir bakal ditolak, namun ternyata proses di meja imigrasi lancar-lancar saja. Untuk perbatasan darat Turki-Georgia, terus terang saya tidak mencobanya sendiri. Namun backpacker asal Cina yang sempat saya temui di Armenia bilang E-Visa tersebut bisa dipakai.

Bagaimana, Anda sudah siap untuk menjelajahi negeri-negeri Kaukasus? Tertarik sih, tapi masih galau karena harga tiket ke sana yang mahal. Kalau itu yang jadi kendala, nih baca artikel Cara Dapat Tiket Murah ke Georgia. Dengan cara ini, ongkosnya Rp 3 Jutaan saja loh….

Baca Juga:
Cara Dapat Tiket Murah ke Georgia
Jangan Lihat Upacara Kremasi di Nepal Kalau Lemah Hati
Hal-hal yang Wajib Dimengerti Sebelum Bertandang ke Iran

Tip Merencanakan Perjalanan ke Negeri Kaukasus

Pernah dengar tentang kawasan Kaukasus? Ini adalah negara-negara yang terletak di perbatasan antara Asia dengan Eropa, atau sering pula disebut Eurasia. Untuk mengunjungi negeri-negeri ini, persyaratan visanya sangat gampang! Nah, unsur kemudahan visa ini pastinya membuat pelancong Indonesia makin tertarik saja.

Tiga negara yang terletak di kawasan Kaukusus ini, yakni Georgia, Armenia dan Azerbaijan, memberi kemudahan visa on arrival atau E-visa untuk pemegang paspor RI. Kawasannya yang tak terlalu luas serta ditopang sarana transportasi umum yang baik, membuat negeri-negeri ini cocok dijelajahi lewat jalur darat. Tapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemegang paspor RI sebelum menempuh rute darat ini. Kalau kurang informasi, bisa-bisa Anda ditolak di pos imigrasi!

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kondisi politik di negara-negara tersebut. Meski bertetangga, beberapa negara Kaukasus ini ternyata hubungannya tidak akur. Ini pula yang menyebabkan perbatasan darat antara dua negara yang berkonflik tersebut tak bisa dilintasi orang ramai. Sebagai pelancong yang ingin melalanglang lewat jalur darat, kondisi ini tentunya sangat berdampak pada rute perjalanan Anda.


Sebagai contoh, sampai hari ini perbatasan darat antara Armenia dengan Turki masih ditutup untuk umum. Jadi, mustahil menempuh jalur darat dari Turki ke Armenia atau sebaliknya. Sebagai alternatif, Anda bisa terbang langsung dari Yerevan ke Istanbul menggunakan maskapai bujet setempat. Keberadaan penerbangan langsung ini agaknya bentuk kompromi antara pemerintah Turki dengan Armenia.

Hal yang sama juga terjadi pada perbatasan darat antara Armenia dengan Azerbaijan. Karena konflik politik, jangan harap bisa menyeberang lewat darat antara keduanya. Penerbangan langsung pun juga tak tersedia, sehingga kita perlu mengambil penerbangan transit dengan rute memutar yang bikin perjalanan jadi lebih lama dan mahal. Padahal, kalau ada penerbangan langsung, jarak yang harus ditempuh sangat pendek. Begitulah, konflik politik itu juga memakan korban para pelancong yang membuat isi dompet kita menderita.

Pos perbatasan Georgia-Armenia
Oh ya, kalau kebetulan Anda berada di Azerbaijan dan berencana meneruskan perjalanan ke Armenia, lebih baik tak mengatakannya pada petugas imigrasi Azerbaijan. Juga, jangan pernah bilang kalau Anda ingin mengunjungi Nagorno Karabakh. Bisa saja Anda bakal diinterogasi polisi karena dianggap memprovokasi petugas. Kalau kebetulan ingin mengunjungi Nagorno Karabakh, jangan lupa minta cap imigrasi di kertas supaya tak ada bukti Anda pernah ke sana. Mereka yang punya cap imigrasi Nagorno Karabakh di paspornya bakal ditolak masuk ke Azerbaijan.
Soal cap di paspor ini sering membuat para pelancong galau karena rumor yang tak jelas asal-usulnya. Saya sendiri pernah dikontak oleh seorang sahabat backpacker yang sedang berada di Armenia. Dia galau karena takut ditolak masuk ke Turki, padahal sudah terlanjur membeli tiket pesawat Yerevan-Istanbul. Perlu diketahui, tak ada peraturan resmi yang mencekal orang-orang dari Armenia masuk ke Turki. Jadi jangan galau karena informasi yang tak jelas sumbernya! Begitu pula dengan cap paspor Armenia, tak masalah kalau paspor yang sama dipakai ke Azerbaijan. Asal bukan cap paspor Nagorno Karabakh, Anda tak akan mendapat masalah karena hal itu.

Soal penting lainnya adalah masalah E-Visa Georgia yang ternyata tak diterima di semua pos perbatasan darat. Gara-gara ini, tak sedikit pelancong asal Indonesia yang terpaksa balik arah. Sudah jauh-jauh menuju perbatasan, eh visanya malah ditolak. Kenyataan ini memang bikin kesal karena tak ada informasi resmi dari pemerintah Georgia. Supaya Anda tak jadi korban berikutnya, simak informasi ini baik-baik.

Secara teori, pemegang paspor RI bisa masuk Georgia menggunakan E-Visa yang dikeluarkan situs resmi otoritas setempat melalui www.evisa.gov.ge. Pemegang visa US, Schengen, atau pemilik resident permit yang dikeluarkan negara-negara GCC (Kuwait, Bahrain, Qatar, UAE, Oman, Saudi) diberi kemudahan bisa masuk Georgia tanpa mengajukan E-Visa ini. Di situs tersebut juga disebutkan, E-Visa Georgia sama fungsinya seperti visa yang dikeluarkan kedutaan. Artinya, bisa dipakai di semua pintu masuk resmi, baik udara maupun darat. Namun kenyataannya tidak demikian, ada beberapa pengecualian yang tak disebutkan di situs resmi tersebut.

Pemandangan Danau Sevan, Armenia
Pemegang paspor RI biasanya tak dapat masalah kalau masuk lewat bandar udara dengan menunjukkan E-Visa Georgia. Tapi, berdasarkan pengalaman yang dialami beberapa backpacker yang saya kenal, E-Visa ini ternyata tak berlaku di perbatasan darat Azerbaijan-Georgia. Anehnya, E-Visa Georgia bisa diterima di perbatasan Armenia-Georgia (pos perbatasan Sadakhlo-Bagratashen), demikian pula dengan perbatasan darat Turki-Georgia. Wah, repot bukan kalau sampai Anda tidak tahu informasi penting ini.
Saya sendiri sudah membuktikan, E-Visa Georgia benar-benar bisa dipakai di pos perbatasan Sadakhlo-Bagratashen. Awalnya sempat khawatir bakal ditolak, namun ternyata proses di meja imigrasi lancar-lancar saja. Untuk perbatasan darat Turki-Georgia, terus terang saya tidak mencobanya sendiri. Namun backpacker asal Cina yang sempat saya temui di Armenia bilang E-Visa tersebut bisa dipakai.

Bagaimana, Anda sudah siap untuk menjelajahi negeri-negeri Kaukasus? Tertarik sih, tapi masih galau karena harga tiket ke sana yang mahal. Kalau itu yang jadi kendala, nih baca artikel Cara Dapat Tiket Murah ke Georgia. Dengan cara ini, ongkosnya Rp 3 Jutaan saja loh….

Baca Juga:
Cara Dapat Tiket Murah ke Georgia
Jangan Lihat Upacara Kremasi di Nepal Kalau Lemah Hati
Hal-hal yang Wajib Dimengerti Sebelum Bertandang ke Iran

2 komentar:

  1. Mantep man.... So proud of you.

    BalasHapus
  2. Wow, I am also very proud of you. Belajar hidup tanpa beban seperti Mbak Inten... Semoga kita bisa ketemu lagi ya di belahan dunia yang lain 😊

    BalasHapus

Punya pertanyaan atau komentar? Tuliskan di sini...