Beranda

    Social Items

Kamar hostel
Hostel sudah begitu identik identik dengan backpacker. Penginapan jenis ini menjadi pilihan favorit para backpacker karena tarifnya lebih murah dan memberi ruang sosialisasi yang lebih besar. Namun, tidak semua orang familiar dengan hostel. Bagi backpacker pemula yang belum pernah menginap di hostel, barangkali masih bertanya-tanya seperti apa sih hostel itu. Apa bedanya dengan hotel?

Banyak pertanyaan yang mungkin bergelayut di pikiran backpacker pemula. Apakah tinggal di hostel cukup aman, bagaimana bersosialisasi dengan penghuni yang lain, dan apakah kita masih memiliki privacy?

Kebanyakan hostel memang tidak semewah hotel. Tapi jangan bayangkan tempat ini kumuh dan tidak menyenangkan. Ada banyak kelas hostel, mulai yang paling sederhana dengan tempat tidur tingkat (bunk Bed), sampai boutique hostel yang fasilitasnya tidak kalah wah dengan hotel. Namun semewah-mewahnya hostel, kelengkapan fasilitasnya paling-paling hanya sebanding hotel bintang dua.

Hostel biasanya memiliki kamar dormitory. Kamar jenis ini dihuni oleh beberapa orang yang belum saling mengenal sebelumnya. Ada kamar dormitory yang sangat luas, diisi sampai belasan orang dengan tempat tidur susun. Ada pula dormitory yang lebih mirip triple room di hotel karena hanya diisi tiga orang.

Penghuni dormitory tidak selalu dipisahkan berdasarkan jenis kelamin. Ada dormitory campur yang penghuninya bisa laki-laki dan perempuan. Kalau Anda keberatan ditempatkan satu kamar dengan lawan jenis, informasikan hal tersebut pada petugas hostel, atau pilih tipe male dormitory atau female dormitory.

Dormitory room, Stray Cat Hostel Istanbul
Petugas yang mengelola hostel jumlahnya tidak sebanyak di hotel. Petugas yang membersihkan kamar biasanya hanya akan bekerja ketika tamunya sudah check out. Menjaga kebersihan kamar hostel adalah kewajiban semua penghuni. Pendek kata, kita seperti berada di rumah sendiri. Rapikan tempat tidur, atur barang-barang bawaan, dan buang sampah pada tempatnya.

Untuk menyimpan barang-barang pribadi, disediakan lemari (locker) berikut kuncinya yang bisa dibawa sendiri. Model lemari ini juga macam-macam. Ada lemari super canggih yang dilengkapi kunci elektronik, ada juga lemari sederhana dengan kunci tradisional. Kalau Anda tidak yakin dengan keamanan lemari, titipkan saja barang-barang berharga ke petugas hostel.

Oh ya, barang-barang kecil seperti telepon genggam dan dompet jangan diletakkan di sembarang tempat. Meskipun Anda hanya pergi ke kamar mandi, pastikan benda-benda tersebut dalam posisi yang aman.
Fasilitas kamar mandi selalu dipakai bersama-sama. Ada hostel yang memiliki kamar mandi dalam jumlah banyak, namun ada pula yang kamar mandinya sedikit. Karena itu, pikirkan juga penghuni yang lain. Jangan terlalu lama menggunakan kamar mandi karena mungkin ada banyak orang yang sedang mengantri.

Hostel juga menyajikan sarapan pagi, meskipun tidak semua menyediakannya. Harap pula diperhatikan, apakah tarif kamar yang dibayar sudah termasuk sarapan pagi. Ada hostel yang memisahkan biaya ini dan menagihnya ketika tamu check out. Beberapa hostel mewajibkan tamu mencuci piringnya sendiri setelah makan. Begitulah, anggap saja seperti di rumah sendiri. Tak perlu sungkan karena tamu-tamu lain juga harus cuci piring sendiri.

Fasilitas lain yang dipakai bersama adalah dapur dan ruang duduk. Di dapur milik bersama ini, penghuni bisa memasak makanan sederhana seperti mi instan atau telur rebus. Dapur di hostel biasanya juga dilengkapi kulkas untuk menyimpan buah atau kue. Patut diingat, jangan main sikat makanan yang ada di kulkas karena pasti ada pemiliknya!

Di ruang duduk, tamu hostel bisa bersantai dan bersosialisasi dengan penghuni lainnya. Ruang duduk ini seringkali juga digunakan untuk sarapan. Fasilitas internet dan wi-fi kini sudah menjadi kelengkapan standar di hostel. Kalau wi-fi tidak tersedia di kamar, berarti penghuni bisa berinternet ria di ruang duduk. Acara kumpul-kumpul di ruang duduk biasanya dibatasi sampai jam tertentu. Aturan ini dibuat supaya tidak mengganggu penghuni lain yang ingin beristirahat.

Ruang duduk di hostel
Oh ya, hostel tidak menyediakan toilettres seperti di hotel. Kita harus membawa sendiri sabun mandi, sampo dan pasta gigi. Jangan lupa pula membawa handuk karena tidak semua hostel menyediakannya.

Lalu, bagaimana cara bersosialisasi dengan tamu yang lain? Topik ini tentunya sangat menarik bagi mereka yang belum pernah menginap di hostel. Pasti bisa dimengerti kalau orang yang belum terbiasa tinggal di hostel masih canggung bergaul dengan penghuni lain yang berasal dari latar belakang berbeda.

Memilih kamar dormitory artinya kita sudah siap mengorbankan privacy. Namun, beri ruang bagi teman sekamar untuk melakukan aktivitasnya sendiri. Misalnya, kalau ada yang sedang membaca buku, jangan dipaksa untuk mengobrol. Kita tidak perlu bersikap sok akrab karena pada dasarnya mereka baru kita kenal. Cukup basa-basi ringkas saja, seperti mengucapkan salam atau membuat percakapan ringan lainnya.

Kalau Anda kebetulan melakukan perjalanan seorang diri alias solo traveler, jangan terlalu berharap bisa bertemu teman jalan yang akrab. Masing-masing orang biasanya sudah punya rencana sendiri-sendiri. Pokoknya, nikmati saja perjalanan Anda sendiri.

Kebanyakan backpacker memang berasal dari negara maju seperti dari Eropa dan Australia. Masih sangat sedikit backpacker dari Asia, itupun biasanya didominasi backpacker Jepang dan Korea. Tapi kita harus tetap percaya diri karena inilah kesempatan untuk bergaul dengan orang asing. Berilah kesan yang baik karena itu akan dijadikan acuan bagi orang asing untuk menilai bangsa kita.

Panduan Menginap di Hostel untuk Backpacker Pemula

Kamar hostel
Hostel sudah begitu identik identik dengan backpacker. Penginapan jenis ini menjadi pilihan favorit para backpacker karena tarifnya lebih murah dan memberi ruang sosialisasi yang lebih besar. Namun, tidak semua orang familiar dengan hostel. Bagi backpacker pemula yang belum pernah menginap di hostel, barangkali masih bertanya-tanya seperti apa sih hostel itu. Apa bedanya dengan hotel?

Banyak pertanyaan yang mungkin bergelayut di pikiran backpacker pemula. Apakah tinggal di hostel cukup aman, bagaimana bersosialisasi dengan penghuni yang lain, dan apakah kita masih memiliki privacy?

Kebanyakan hostel memang tidak semewah hotel. Tapi jangan bayangkan tempat ini kumuh dan tidak menyenangkan. Ada banyak kelas hostel, mulai yang paling sederhana dengan tempat tidur tingkat (bunk Bed), sampai boutique hostel yang fasilitasnya tidak kalah wah dengan hotel. Namun semewah-mewahnya hostel, kelengkapan fasilitasnya paling-paling hanya sebanding hotel bintang dua.

Hostel biasanya memiliki kamar dormitory. Kamar jenis ini dihuni oleh beberapa orang yang belum saling mengenal sebelumnya. Ada kamar dormitory yang sangat luas, diisi sampai belasan orang dengan tempat tidur susun. Ada pula dormitory yang lebih mirip triple room di hotel karena hanya diisi tiga orang.

Penghuni dormitory tidak selalu dipisahkan berdasarkan jenis kelamin. Ada dormitory campur yang penghuninya bisa laki-laki dan perempuan. Kalau Anda keberatan ditempatkan satu kamar dengan lawan jenis, informasikan hal tersebut pada petugas hostel, atau pilih tipe male dormitory atau female dormitory.

Dormitory room, Stray Cat Hostel Istanbul
Petugas yang mengelola hostel jumlahnya tidak sebanyak di hotel. Petugas yang membersihkan kamar biasanya hanya akan bekerja ketika tamunya sudah check out. Menjaga kebersihan kamar hostel adalah kewajiban semua penghuni. Pendek kata, kita seperti berada di rumah sendiri. Rapikan tempat tidur, atur barang-barang bawaan, dan buang sampah pada tempatnya.

Untuk menyimpan barang-barang pribadi, disediakan lemari (locker) berikut kuncinya yang bisa dibawa sendiri. Model lemari ini juga macam-macam. Ada lemari super canggih yang dilengkapi kunci elektronik, ada juga lemari sederhana dengan kunci tradisional. Kalau Anda tidak yakin dengan keamanan lemari, titipkan saja barang-barang berharga ke petugas hostel.

Oh ya, barang-barang kecil seperti telepon genggam dan dompet jangan diletakkan di sembarang tempat. Meskipun Anda hanya pergi ke kamar mandi, pastikan benda-benda tersebut dalam posisi yang aman.
Fasilitas kamar mandi selalu dipakai bersama-sama. Ada hostel yang memiliki kamar mandi dalam jumlah banyak, namun ada pula yang kamar mandinya sedikit. Karena itu, pikirkan juga penghuni yang lain. Jangan terlalu lama menggunakan kamar mandi karena mungkin ada banyak orang yang sedang mengantri.

Hostel juga menyajikan sarapan pagi, meskipun tidak semua menyediakannya. Harap pula diperhatikan, apakah tarif kamar yang dibayar sudah termasuk sarapan pagi. Ada hostel yang memisahkan biaya ini dan menagihnya ketika tamu check out. Beberapa hostel mewajibkan tamu mencuci piringnya sendiri setelah makan. Begitulah, anggap saja seperti di rumah sendiri. Tak perlu sungkan karena tamu-tamu lain juga harus cuci piring sendiri.

Fasilitas lain yang dipakai bersama adalah dapur dan ruang duduk. Di dapur milik bersama ini, penghuni bisa memasak makanan sederhana seperti mi instan atau telur rebus. Dapur di hostel biasanya juga dilengkapi kulkas untuk menyimpan buah atau kue. Patut diingat, jangan main sikat makanan yang ada di kulkas karena pasti ada pemiliknya!

Di ruang duduk, tamu hostel bisa bersantai dan bersosialisasi dengan penghuni lainnya. Ruang duduk ini seringkali juga digunakan untuk sarapan. Fasilitas internet dan wi-fi kini sudah menjadi kelengkapan standar di hostel. Kalau wi-fi tidak tersedia di kamar, berarti penghuni bisa berinternet ria di ruang duduk. Acara kumpul-kumpul di ruang duduk biasanya dibatasi sampai jam tertentu. Aturan ini dibuat supaya tidak mengganggu penghuni lain yang ingin beristirahat.

Ruang duduk di hostel
Oh ya, hostel tidak menyediakan toilettres seperti di hotel. Kita harus membawa sendiri sabun mandi, sampo dan pasta gigi. Jangan lupa pula membawa handuk karena tidak semua hostel menyediakannya.

Lalu, bagaimana cara bersosialisasi dengan tamu yang lain? Topik ini tentunya sangat menarik bagi mereka yang belum pernah menginap di hostel. Pasti bisa dimengerti kalau orang yang belum terbiasa tinggal di hostel masih canggung bergaul dengan penghuni lain yang berasal dari latar belakang berbeda.

Memilih kamar dormitory artinya kita sudah siap mengorbankan privacy. Namun, beri ruang bagi teman sekamar untuk melakukan aktivitasnya sendiri. Misalnya, kalau ada yang sedang membaca buku, jangan dipaksa untuk mengobrol. Kita tidak perlu bersikap sok akrab karena pada dasarnya mereka baru kita kenal. Cukup basa-basi ringkas saja, seperti mengucapkan salam atau membuat percakapan ringan lainnya.

Kalau Anda kebetulan melakukan perjalanan seorang diri alias solo traveler, jangan terlalu berharap bisa bertemu teman jalan yang akrab. Masing-masing orang biasanya sudah punya rencana sendiri-sendiri. Pokoknya, nikmati saja perjalanan Anda sendiri.

Kebanyakan backpacker memang berasal dari negara maju seperti dari Eropa dan Australia. Masih sangat sedikit backpacker dari Asia, itupun biasanya didominasi backpacker Jepang dan Korea. Tapi kita harus tetap percaya diri karena inilah kesempatan untuk bergaul dengan orang asing. Berilah kesan yang baik karena itu akan dijadikan acuan bagi orang asing untuk menilai bangsa kita.