Beranda

    Social Items

Akhirnya kiriman sampel buku Naked Traveler Anthology sampai juga ke tangan saya. Tibanya memang lumayan telat, lebih dari dua minggu setelah buku itu terbit. Maklumlah, domisili saya sekarang di luar negeri yang jaraknya cukup jauh dari Indonesia. Mungkin karena judulnya ada kata ‘naked”, paket buku tersebut sempat dibuka oleh pihak berwenang, disangka buku porno! Meski begitu, kiriman buku yang sudah susah payah disiapkan penerbit itu tetap sampai ke tangan saya dengan selamat.

Buku Naked Traveler Anthology ini sangat spesial buat saya karena jadi buku antologi pertama saya yang ditulis bersama penulis-penulis kondang (ehem...) seperti Trinity, Ariy dan Rini Raharjanti. Kalau Anda pencinta buku-buku traveling, pasti tak asing lagi dengan nama-nama itu. Singkat kata, saya merasa sangat beruntung dan bangga bisa menyumbang tulisan untuk buku tersebut. Senangnya lagi, buku ini juga sudah dicetak ulang dalam waktu kurang dari sebulan setelah cetakan pertama. Wah, terima kasih banyak ya buat yang sudah membeli.

Oh ya, sebenarnya saya sudah lama mendengar rencana penerbitan buku antologi Naked Traveler ini . Sekitar pertengahan tahun 2011, seorang editor dari penerbit Bentang sempat melontarkan ide tersebut. Waktu itu saya memang cukup dekat dengan awak penerbit Bentang karena buku saya yang berjudul Rp2,5 Jutaan Keliling Turki diterbitkan mereka. Setelah lama tak mendengar beritanya, akhirnya buku antologi ini bisa diterbitkan.

Buku Naked Traveler Anthology berisi kumpulan tulisan perjalanan yang pernah dimuat di blog Naked Traveler milik Trinity. Ada 15 orang yang menyumbangkan tulisannya, dan mereka ini berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang profesinya polisi, jurnalis, pekerja kantoran, sampai akademisi. Tema tulisannya juga beragam, mulai kisah seorang pekerja sosial saat bertugas di Timor Leste, cerita pengalaman mengajar di Thailand, sampai kisah seru dari seorang polisi tentang sebuah lokasi yang sering dijadikan tempat bunuh diri. Saya sendiri menulis tentang pasar loak di Dubai. Pasti bikin penasaran kan?


Ngomong-ngomong, kumpulan tulisan di buku ini kan sudah dimuat di blog, jadi kenapa harus keluar duit untuk membeli bukunya? Nah, perlu saya jelaskan bahwa semua tulisan di buku Naked Traveler Anthology adalah versi panjang atau versi lengkap dari tulisan-tulisan yang telah dimuat di blog Naked Traveler. Jadi Anda tetap harus beli. Apalagi ilustasi bukunya sangat keren, dihiasi gambar-gambar grafis yang enak dipandang mata. Pokoknya buku ini sangat layak untuk dikoleksi!

Buku Naked Traveler Anthology bisa dibeli di toko-toko buku, atau pesan di situs-situs penjualan buku seperti bukukita.com dan pengenbuku.net.

Baca juga:
Panduan Backpacking ke Vietnam dan Kamboja
Info Tempat Wisata Gratis di Kuala Lumpur
Tempat Makan Halal di Bangkok

Kumpulan Cerita Perjalanan dari Trinity dan Kawan-kawan

Akhirnya kiriman sampel buku Naked Traveler Anthology sampai juga ke tangan saya. Tibanya memang lumayan telat, lebih dari dua minggu setelah buku itu terbit. Maklumlah, domisili saya sekarang di luar negeri yang jaraknya cukup jauh dari Indonesia. Mungkin karena judulnya ada kata ‘naked”, paket buku tersebut sempat dibuka oleh pihak berwenang, disangka buku porno! Meski begitu, kiriman buku yang sudah susah payah disiapkan penerbit itu tetap sampai ke tangan saya dengan selamat.

Buku Naked Traveler Anthology ini sangat spesial buat saya karena jadi buku antologi pertama saya yang ditulis bersama penulis-penulis kondang (ehem...) seperti Trinity, Ariy dan Rini Raharjanti. Kalau Anda pencinta buku-buku traveling, pasti tak asing lagi dengan nama-nama itu. Singkat kata, saya merasa sangat beruntung dan bangga bisa menyumbang tulisan untuk buku tersebut. Senangnya lagi, buku ini juga sudah dicetak ulang dalam waktu kurang dari sebulan setelah cetakan pertama. Wah, terima kasih banyak ya buat yang sudah membeli.

Oh ya, sebenarnya saya sudah lama mendengar rencana penerbitan buku antologi Naked Traveler ini . Sekitar pertengahan tahun 2011, seorang editor dari penerbit Bentang sempat melontarkan ide tersebut. Waktu itu saya memang cukup dekat dengan awak penerbit Bentang karena buku saya yang berjudul Rp2,5 Jutaan Keliling Turki diterbitkan mereka. Setelah lama tak mendengar beritanya, akhirnya buku antologi ini bisa diterbitkan.

Buku Naked Traveler Anthology berisi kumpulan tulisan perjalanan yang pernah dimuat di blog Naked Traveler milik Trinity. Ada 15 orang yang menyumbangkan tulisannya, dan mereka ini berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang profesinya polisi, jurnalis, pekerja kantoran, sampai akademisi. Tema tulisannya juga beragam, mulai kisah seorang pekerja sosial saat bertugas di Timor Leste, cerita pengalaman mengajar di Thailand, sampai kisah seru dari seorang polisi tentang sebuah lokasi yang sering dijadikan tempat bunuh diri. Saya sendiri menulis tentang pasar loak di Dubai. Pasti bikin penasaran kan?


Ngomong-ngomong, kumpulan tulisan di buku ini kan sudah dimuat di blog, jadi kenapa harus keluar duit untuk membeli bukunya? Nah, perlu saya jelaskan bahwa semua tulisan di buku Naked Traveler Anthology adalah versi panjang atau versi lengkap dari tulisan-tulisan yang telah dimuat di blog Naked Traveler. Jadi Anda tetap harus beli. Apalagi ilustasi bukunya sangat keren, dihiasi gambar-gambar grafis yang enak dipandang mata. Pokoknya buku ini sangat layak untuk dikoleksi!

Buku Naked Traveler Anthology bisa dibeli di toko-toko buku, atau pesan di situs-situs penjualan buku seperti bukukita.com dan pengenbuku.net.

Baca juga:
Panduan Backpacking ke Vietnam dan Kamboja
Info Tempat Wisata Gratis di Kuala Lumpur
Tempat Makan Halal di Bangkok

Tidak ada komentar

Punya pertanyaan atau komentar? Tuliskan di sini...