Beranda

    Social Items

Setiap tahun, setidaknya lebih dari 800 juta orang melakukan perjalanan wisata. Angka yang fantastis ini belum termasuk mereka yang melakukan perjalanan di negaranya sendiri. Seiiring perkembangan ekonomi di banyak negara berkembang, jumlah itu akan terus meningkat. Namun tak bisa dipungkiri, jumlah wisatawan yang makin besar ini telah membawa dampak serius bagi lingkungan.

Industri turisme massal ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi mendatangkan dampak yang positif karena mendukung perekonomian rakyat lokal. Namun di sisi lain juga menyebabkan imbas negatif, antara lain peningkatan emisi karbon, sampah, serta kerusakan situs alam dan arkeologi.

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk meredam dampak negatif tersebut? Haruskah kita menghentikan kegiatan melancong? Tentu tidak perlu seekstrem itu, tapi kita perlu merubah kebiasaan saat bepergian. Nah, berikut ini hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak buruk kegiatan wisata terhadap bumi kita.

Jangan sering-sering terbang
Pesawat terbang adalah penyumbang terbesar peningkatan emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global. Menurut riset yang dilakukan European Environment Agency, pesawat terbang menghasilkan 130,2 gram karbon dioksida per penumpang untuk setiap kilometer yang ditempuh. Bandingkan dengan kapal laut yang menghasilkan 43,1 gram, kereta diesel 45,6 gram, serta bus antar-kota yang melepas 66,8 gram karbon dioksida per penumpang untuk setiap kilometer yang dilalui.

Maraknya maskapai berbiaya murah membuat makin banyak orang menggunakan pesawat terbang. Namun kalau tren ini dibiarkan, dampak buruk pemanasan global akan makin terasa. Kalau Anda sudah mengerti fakta ini, lakukanlah tindakan nyata. Hindari menggunakan pesawat terbang kalau ada alternatif transportasi lainnya yang lebih dengan lingkungan, seperti kereta api, kapal laut dan bus.

Kurangi barang bawaan
Ini sangat perlu diperhatikan kalau Anda menumpang pesawat terbang. Makin berat barang bawaan Anda, makin banyak bahan bakar yang diperlukan untuk menerbangkan pesawat. Seperti sudah kita ketahui, pesawat terbang adalah alat transportasi yang paling tidak bersahabat dengan lingkungan. Bayangkan, berapa banyak energi yang bisa dihemat kalau semua penumpang membawa barang dengan jumlah minimal.

Hentikan pemborosan listrik
Sebelum memulai perjalanan, pastikan semua lampu, pendingin ruangan, serta peralatan elektronik lainnya sudah dimatikan saat Anda meninggalkan rumah. Kebiasaan berhemat listrik juga harus tetap Anda lakukan saat menginap di hotel. Pastikan semua lampu, televisi dan pendingin ruangan sudah di non-aktifkan ketika meninggalkan kamar.

Gunakan transportasi massal yang ramah lingkungan 
Gunakan transportasi massal 
Apa jadinya kalau semua wisatawan menggunakan mobil pribadi dan taksi? Dipastikan akan terjadi kemacetan dimana-mana, serta tingkat polusi juga akan meningkat. Supaya tidak lebih banyak lagi karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer, sudah saatnya Anda mengutamakan penggunaan transportasi massal seperti bus dan metro saat berwisata.

Dukung ekonomi lokal
Pastikan keberadaan Anda sebagai wisatawan memberi manfaat bagi masyarakat lokal. Menginaplah di hostel atau guesthouse yang dikelola masyarakat setempat, bukan hotel berjaringan internasional yang dimodali orang asing. Pilih juga rumah makan dan toko cenderamata yang jelas-jelas dimiliki orang lokal supaya bisnis mereka makin maju. Kalau masyarakat lokal lebih sejahtera, ini akan mengurangi aktivitas mereka yang merusak lingkungan, seperti perburuan hewan-hewan langka untuk dijual kepada wisatawan.

Sampah botol plastik adalah pencemar yang berbahaya 
Tekan produksi sampah 
Sadarkah Anda, kita memproduksi sampah yang sangat banyak saat jalan-jalan. Contoh paling gampang adalah botol minuman. Saat bepergian, kita sering meminum air dalam kemasan yang menghasilkan sampah botol plastik yang sangat banyak. Untuk mengurangi sampah, cobalah membawa botol yang bisa diisi ulang. Coba bayangkan berapa banyak sampah yang bisa dikurangi kalau semua wisatawan melakukan hal ini.

Pilih juga restoran yang tidak menggunakan kemasan sekali pakai untuk menyajikan makanannya. Saya sendiri menghindari restoran siap saji internasional karena mereka banyak sekali menggunakan kemasan makanan yang terbuat dari plastik dan kertas.

Pelihara kelestarian alam
Anda datang ke suatu lokasi wisata untuk menikmati keindahannya, bukan untuk merusaknya. Sebisa mungkin, jangan tinggalkan bekas apapun setelah mengunjungi sebuah objek wisata. Situs alam maupun arkeologi sangat rentan terhadap jamahan tangan manusia. Jangan menyentuhnya, apalagi mengambilnya hanya untuk dijadikan cenderamata. Pastikan pengunjung berikutnya bisa menikmati keindahan objek wisata tersebut, sama seperti yang sudah Anda nikmati.

Baca juga:
Wisata Kuliner di Bangkok
Panduan Backpacking ke Malaysia
Serunya Naik Bus Keliling Turki

Gaya Melancong yang Ramah Lingkungan

Setiap tahun, setidaknya lebih dari 800 juta orang melakukan perjalanan wisata. Angka yang fantastis ini belum termasuk mereka yang melakukan perjalanan di negaranya sendiri. Seiiring perkembangan ekonomi di banyak negara berkembang, jumlah itu akan terus meningkat. Namun tak bisa dipungkiri, jumlah wisatawan yang makin besar ini telah membawa dampak serius bagi lingkungan.

Industri turisme massal ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi mendatangkan dampak yang positif karena mendukung perekonomian rakyat lokal. Namun di sisi lain juga menyebabkan imbas negatif, antara lain peningkatan emisi karbon, sampah, serta kerusakan situs alam dan arkeologi.

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk meredam dampak negatif tersebut? Haruskah kita menghentikan kegiatan melancong? Tentu tidak perlu seekstrem itu, tapi kita perlu merubah kebiasaan saat bepergian. Nah, berikut ini hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak buruk kegiatan wisata terhadap bumi kita.

Jangan sering-sering terbang
Pesawat terbang adalah penyumbang terbesar peningkatan emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global. Menurut riset yang dilakukan European Environment Agency, pesawat terbang menghasilkan 130,2 gram karbon dioksida per penumpang untuk setiap kilometer yang ditempuh. Bandingkan dengan kapal laut yang menghasilkan 43,1 gram, kereta diesel 45,6 gram, serta bus antar-kota yang melepas 66,8 gram karbon dioksida per penumpang untuk setiap kilometer yang dilalui.

Maraknya maskapai berbiaya murah membuat makin banyak orang menggunakan pesawat terbang. Namun kalau tren ini dibiarkan, dampak buruk pemanasan global akan makin terasa. Kalau Anda sudah mengerti fakta ini, lakukanlah tindakan nyata. Hindari menggunakan pesawat terbang kalau ada alternatif transportasi lainnya yang lebih dengan lingkungan, seperti kereta api, kapal laut dan bus.

Kurangi barang bawaan
Ini sangat perlu diperhatikan kalau Anda menumpang pesawat terbang. Makin berat barang bawaan Anda, makin banyak bahan bakar yang diperlukan untuk menerbangkan pesawat. Seperti sudah kita ketahui, pesawat terbang adalah alat transportasi yang paling tidak bersahabat dengan lingkungan. Bayangkan, berapa banyak energi yang bisa dihemat kalau semua penumpang membawa barang dengan jumlah minimal.

Hentikan pemborosan listrik
Sebelum memulai perjalanan, pastikan semua lampu, pendingin ruangan, serta peralatan elektronik lainnya sudah dimatikan saat Anda meninggalkan rumah. Kebiasaan berhemat listrik juga harus tetap Anda lakukan saat menginap di hotel. Pastikan semua lampu, televisi dan pendingin ruangan sudah di non-aktifkan ketika meninggalkan kamar.

Gunakan transportasi massal yang ramah lingkungan 
Gunakan transportasi massal 
Apa jadinya kalau semua wisatawan menggunakan mobil pribadi dan taksi? Dipastikan akan terjadi kemacetan dimana-mana, serta tingkat polusi juga akan meningkat. Supaya tidak lebih banyak lagi karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer, sudah saatnya Anda mengutamakan penggunaan transportasi massal seperti bus dan metro saat berwisata.

Dukung ekonomi lokal
Pastikan keberadaan Anda sebagai wisatawan memberi manfaat bagi masyarakat lokal. Menginaplah di hostel atau guesthouse yang dikelola masyarakat setempat, bukan hotel berjaringan internasional yang dimodali orang asing. Pilih juga rumah makan dan toko cenderamata yang jelas-jelas dimiliki orang lokal supaya bisnis mereka makin maju. Kalau masyarakat lokal lebih sejahtera, ini akan mengurangi aktivitas mereka yang merusak lingkungan, seperti perburuan hewan-hewan langka untuk dijual kepada wisatawan.

Sampah botol plastik adalah pencemar yang berbahaya 
Tekan produksi sampah 
Sadarkah Anda, kita memproduksi sampah yang sangat banyak saat jalan-jalan. Contoh paling gampang adalah botol minuman. Saat bepergian, kita sering meminum air dalam kemasan yang menghasilkan sampah botol plastik yang sangat banyak. Untuk mengurangi sampah, cobalah membawa botol yang bisa diisi ulang. Coba bayangkan berapa banyak sampah yang bisa dikurangi kalau semua wisatawan melakukan hal ini.

Pilih juga restoran yang tidak menggunakan kemasan sekali pakai untuk menyajikan makanannya. Saya sendiri menghindari restoran siap saji internasional karena mereka banyak sekali menggunakan kemasan makanan yang terbuat dari plastik dan kertas.

Pelihara kelestarian alam
Anda datang ke suatu lokasi wisata untuk menikmati keindahannya, bukan untuk merusaknya. Sebisa mungkin, jangan tinggalkan bekas apapun setelah mengunjungi sebuah objek wisata. Situs alam maupun arkeologi sangat rentan terhadap jamahan tangan manusia. Jangan menyentuhnya, apalagi mengambilnya hanya untuk dijadikan cenderamata. Pastikan pengunjung berikutnya bisa menikmati keindahan objek wisata tersebut, sama seperti yang sudah Anda nikmati.

Baca juga:
Wisata Kuliner di Bangkok
Panduan Backpacking ke Malaysia
Serunya Naik Bus Keliling Turki

Tidak ada komentar

Punya pertanyaan atau komentar? Tuliskan di sini...