Kopitiam berasal dari kata “kopi” dalam bahasa Melayu, dan “tiam” yang berarti kedai dalam bahasa Hokkien. Kedai kopi tradisional Cina ini sebenarnya tak hanya dikenal di Malaysia, tapi juga bisa ditemukan di Singapura dan Kepulauan Riau. Pemilik kopitiam biasanya warga keturunan Cina dan pelanggannya juga didominasi oleh komunitas itu sendiri.
Saat ekonomi Malaysia belum maju seperti sekarang, banyak orang mampir ke kopitiam untuk membaca surat kabar, karena mereka tidak mampu membeli koran sendiri. Dulu menu yang disajikan di kopitiam juga lebih sederhana, hanya roti kaya serta makanan ringan untuk sarapan. Tapi kini menu yang disajikan lebih beragam, bahkan dijual pula makanan berat. Istilah kopitiam kini juga dipakai oleh kafe-kafe modern di mal, tapi tentu saja suasananya jauh berbeda dengan kopitiam tradisional.
Tipikal kopitiam tradisional |
Entah karena mata saya yang agak sipit, pemilik kopitiam langsung menyapa saya dengan bahasa Hokkien. Wah, ternyata saya dikira Penangites tulen!
Pelayan kopitiam umumnya berusia setengah baya, tapi mereka sangat cekatan dalam bekerja. Kopi susu dan wantan mee yang saya pesan bisa disiapkan dalam tempo kurang dari 3 menit! Saya sungguh terkesan, selain ramah mereka juga melayani pembeli dengan sangat cepat.
Sajian kopi ala kopitiam |
Wantan mee, hidangan sarapan yang populer di kopitiam |
- Kopi oh = kopi hitam panas dengan gula
- Kopi oh peng = es kopi hitam dengan gula
- Kopi oh kosong = kopi hitam panas tanpa gula
- Kopi oh kosong peng = es kopi hitam tanpa gula
- Kopi 'c' = kopi panas dengan susu
- Kopi 'c' peng = es kopi dengan susu
- Teh oh = teh manis panas dengan gula
- Teh oh peng = es teh manis
- Teh oh kosong = teh panas tawar
- Teh oh kosong peng = es teh tawar
- Teh 'c' = teh susu panas
- Teh 'c' peng = es teh susu
Meskipun sebutannya kelihatan agak rumit, rumusnya sebenarnya cukup sederhana. Anda tinggal menambahkan kata “peng” untuk minuman dengan es dan kata “kosong” untuk minuman tanpa gula. Oh ya, di daerah Kepulauan Riau istilahnya juga hampir sama. Misalnya ada istilah teh obeng (dari kata teh oh peng) untuk es teh manis, dan teh O kosong untuk menyebut teh panas tanpa gula. Cukup unik, bukan?
Baca juga:
Tidak ada komentar
Punya pertanyaan atau komentar? Tuliskan di sini...