Beranda

    Social Items

Thailand adalah salah satu tujuan backpacking yang menawarkan tarif akomodasi paling murah di dunia. Hanya dengan 20 ribuan rupiah, kita sudah bisa tidur di kamar bersih dengan kasur nan nyaman. Bukan cuma murah, kalau mampu memilih dengan tepat, kita bisa mendapatkan penginapan dengan fasilitas cukup baik. Sudah banyak guesthouse dan hostel di Thailand yang memanjakan tamunya dengan fasilitas internet dan wi-fi gratis. Juga, meskipun bertarif murah, interiornya ditata sangat menarik, tak kalah dengan boutique hotel.

Menurut pengalaman saya, pelayanan di penginapan mungil jauh lebih personal ketimbang hotel-hotel berbintang. Pemiliknya lebih banyak tahu soal obyek-obyek wisata. Mereka dengan senang hati menjawab pertanyaan kita dengan detail. Kenapa bisa begitu? Ya, karena pemilik penginapan kecil biasanya warga lokal sendiri. Tak heran kalau mereka jadi banyak tahu, karena lokasi wisata di sekitarnya sudah menjadi bagian kehidupannya.

Kamar guesthouse di Thailand
Kalau bertanya ke resepsionis hotel berbintang, jawaban mereka sering standar saja. Bahkan, mereka sering menjawab tidak tahu! Ini tidak mengherankan karena karyawan hotel besar seringkali bukan penduduk asli. Biasanya mereka direkrut dari daerah lain, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri alias ekspatriat. Jadi, soal pengetahuan wisata, kebanyakan dari mereka sama awamnya dengan turis.

Terlepas dari semua keunggulan guesthouse dan hostel murah di Thailand, ada hal penting yang harus diperhatikan supaya tempat menginap Anda tidak berubah menjadi neraka. Tata kota di Thailand umumnya sangat buruk. Penginapan sering berada satu lokasi dengan klub disko atau pusat keramaian yang bisa menimbulkan suara gaduh di malam hari. Supaya tidak salah memilih, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan. Tidak bisa tidur karena suara berisik, atau harus berbagi kasur dengan kutu hanyalah cerita lalu!

Siapkan daftar
Ketika memilih menginap di guesthouse atau hostel murah, saya lebih mengandalkan observasi langsung ketimbang berpatokan pada ratting di situs reservasi online. Saya jarang melakukan reservasi online, kecuali saat musim ramai turis (high season). Percayalah, kalau datang ke lokasi yang tepat, kita tidak akan kesulitan menemukan penginapan yang sesuai dengan isi kantong. Caranya, buatlah daftar akomodasi yang kita ambil dari situs reservasi online. Pastikan lokasinya saling berdekatan. Jadi kalau penuh, kita bisa dengan gampang mencari penginapan yang lainnya. Letakkan guesthouse atau hostel yang paling disukai dalam posisi paling atas di daftar tersebut.

Perhatikan lingkungan sekitar
Sebelum memutuskan akan menginap di guesthouse atau hostel tertentu, perhatikan dulu lingkungan sekitarnya. Sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa tata kota di Thailand umumnya sangat buruk. Penginapan sering berlokasi bersebelahan dengan tempat dugem yang bisa menimbulkan suara berisik di waktu malam. Tak apa-apa harus berjalan agak jauh untuk menemukan lokasi yang tenang. Ini lebih baik daripada tidak bisa tidur di malam hari. Kalau bisa tidur nyaman, kegiatan jalan-jalan tentunya bisa dilakukan dengan menyenangkan.

Pasang indra penciuman
Jangan terkecoh dengan pandangan mata. Meskipun guesthouse dan hostel itu kelihatan indah, kalau ada bau pesing, tak ada orang yang mau menginap di situ. Ketika mulai memasuki guesthouse atau hostel, pasang indra penciuman Anda baik-baik. Pastikan tak ada bau-bauan aneh.

Periksa kondisi Kamar
Adakalanya pemilik guesthouse atau pengurus hostel menunjukkan ekspresi tidak senang kalau kita bilang ingin melihat kondisi kamarnya terlebih dahulu sebelum memutuskan menginap. Bukannya kita tidak percaya dengan kebersihan guesthouse atau hostel itu. Sebagai konsumen, boleh dong kita memeriksa dulu kualitas layanan yang hendak dibeli. Praktik ini lazim dilakukan dan Anda tidak perlu merasa tidak enak karena melakukannya. Pemilik guesthouse atau pengurus hostel yang bijak selalu memberi kesempatan untuk melihat kamarnya terlebih dahulu sebelum kita membayar.

Lihat toiletnya
Waktu masih mahasiswa dulu, saya punya kawan yang lebih mementingkan toilet ketimbang kamar. Kalau mencari kos, sebelum melihat kamarnya, ia akan memeriksa toiletnya sebelum memutuskan tinggal di kos itu. Meskipun kita hanya sebentar saja menghabiskan waktu di kamar mandi, kalau kondisinya jorok akan membuat perasaan sangat tidak nyaman. Saya sendiri pernah menginap di sebuah hotel di kota kecil di Jawa Timur yang sebenarnya termasuk kelas mentereng. Kamarnya sangat bersih dan nyaman. Tapi, kondisi toiletnya membuat saya muntah. Kondom bekas pakai teronggok di pojok kamar mandi. Meskipun kondom tersebut kemudian saya buang, noda berwarna kuning masih menempel di lantai kamar mandi. Huekkk......

Bayar untuk satu malam
Kalau sudah memutuskan akan menginap di guesthouse atau hostel tertentu, biasakan hanya membayar hanya untuk malam pertama saja. Kalau ternyata setelah menginap selama semalam di situ Anda merasa cukup nyaman, Anda bisa membayar sewa untuk malam-malam berikutnya. Kalau sudah terlanjur membayar untuk beberapa hari, kemudian ternyata Anda tidak suka menginap di situ, bukan perkara mudah untuk menarik kembali uang yang sudah dibayar.

Tidur Nyenyak di Penginapan Murah

Thailand adalah salah satu tujuan backpacking yang menawarkan tarif akomodasi paling murah di dunia. Hanya dengan 20 ribuan rupiah, kita sudah bisa tidur di kamar bersih dengan kasur nan nyaman. Bukan cuma murah, kalau mampu memilih dengan tepat, kita bisa mendapatkan penginapan dengan fasilitas cukup baik. Sudah banyak guesthouse dan hostel di Thailand yang memanjakan tamunya dengan fasilitas internet dan wi-fi gratis. Juga, meskipun bertarif murah, interiornya ditata sangat menarik, tak kalah dengan boutique hotel.

Menurut pengalaman saya, pelayanan di penginapan mungil jauh lebih personal ketimbang hotel-hotel berbintang. Pemiliknya lebih banyak tahu soal obyek-obyek wisata. Mereka dengan senang hati menjawab pertanyaan kita dengan detail. Kenapa bisa begitu? Ya, karena pemilik penginapan kecil biasanya warga lokal sendiri. Tak heran kalau mereka jadi banyak tahu, karena lokasi wisata di sekitarnya sudah menjadi bagian kehidupannya.

Kamar guesthouse di Thailand
Kalau bertanya ke resepsionis hotel berbintang, jawaban mereka sering standar saja. Bahkan, mereka sering menjawab tidak tahu! Ini tidak mengherankan karena karyawan hotel besar seringkali bukan penduduk asli. Biasanya mereka direkrut dari daerah lain, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri alias ekspatriat. Jadi, soal pengetahuan wisata, kebanyakan dari mereka sama awamnya dengan turis.

Terlepas dari semua keunggulan guesthouse dan hostel murah di Thailand, ada hal penting yang harus diperhatikan supaya tempat menginap Anda tidak berubah menjadi neraka. Tata kota di Thailand umumnya sangat buruk. Penginapan sering berada satu lokasi dengan klub disko atau pusat keramaian yang bisa menimbulkan suara gaduh di malam hari. Supaya tidak salah memilih, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan. Tidak bisa tidur karena suara berisik, atau harus berbagi kasur dengan kutu hanyalah cerita lalu!

Siapkan daftar
Ketika memilih menginap di guesthouse atau hostel murah, saya lebih mengandalkan observasi langsung ketimbang berpatokan pada ratting di situs reservasi online. Saya jarang melakukan reservasi online, kecuali saat musim ramai turis (high season). Percayalah, kalau datang ke lokasi yang tepat, kita tidak akan kesulitan menemukan penginapan yang sesuai dengan isi kantong. Caranya, buatlah daftar akomodasi yang kita ambil dari situs reservasi online. Pastikan lokasinya saling berdekatan. Jadi kalau penuh, kita bisa dengan gampang mencari penginapan yang lainnya. Letakkan guesthouse atau hostel yang paling disukai dalam posisi paling atas di daftar tersebut.

Perhatikan lingkungan sekitar
Sebelum memutuskan akan menginap di guesthouse atau hostel tertentu, perhatikan dulu lingkungan sekitarnya. Sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa tata kota di Thailand umumnya sangat buruk. Penginapan sering berlokasi bersebelahan dengan tempat dugem yang bisa menimbulkan suara berisik di waktu malam. Tak apa-apa harus berjalan agak jauh untuk menemukan lokasi yang tenang. Ini lebih baik daripada tidak bisa tidur di malam hari. Kalau bisa tidur nyaman, kegiatan jalan-jalan tentunya bisa dilakukan dengan menyenangkan.

Pasang indra penciuman
Jangan terkecoh dengan pandangan mata. Meskipun guesthouse dan hostel itu kelihatan indah, kalau ada bau pesing, tak ada orang yang mau menginap di situ. Ketika mulai memasuki guesthouse atau hostel, pasang indra penciuman Anda baik-baik. Pastikan tak ada bau-bauan aneh.

Periksa kondisi Kamar
Adakalanya pemilik guesthouse atau pengurus hostel menunjukkan ekspresi tidak senang kalau kita bilang ingin melihat kondisi kamarnya terlebih dahulu sebelum memutuskan menginap. Bukannya kita tidak percaya dengan kebersihan guesthouse atau hostel itu. Sebagai konsumen, boleh dong kita memeriksa dulu kualitas layanan yang hendak dibeli. Praktik ini lazim dilakukan dan Anda tidak perlu merasa tidak enak karena melakukannya. Pemilik guesthouse atau pengurus hostel yang bijak selalu memberi kesempatan untuk melihat kamarnya terlebih dahulu sebelum kita membayar.

Lihat toiletnya
Waktu masih mahasiswa dulu, saya punya kawan yang lebih mementingkan toilet ketimbang kamar. Kalau mencari kos, sebelum melihat kamarnya, ia akan memeriksa toiletnya sebelum memutuskan tinggal di kos itu. Meskipun kita hanya sebentar saja menghabiskan waktu di kamar mandi, kalau kondisinya jorok akan membuat perasaan sangat tidak nyaman. Saya sendiri pernah menginap di sebuah hotel di kota kecil di Jawa Timur yang sebenarnya termasuk kelas mentereng. Kamarnya sangat bersih dan nyaman. Tapi, kondisi toiletnya membuat saya muntah. Kondom bekas pakai teronggok di pojok kamar mandi. Meskipun kondom tersebut kemudian saya buang, noda berwarna kuning masih menempel di lantai kamar mandi. Huekkk......

Bayar untuk satu malam
Kalau sudah memutuskan akan menginap di guesthouse atau hostel tertentu, biasakan hanya membayar hanya untuk malam pertama saja. Kalau ternyata setelah menginap selama semalam di situ Anda merasa cukup nyaman, Anda bisa membayar sewa untuk malam-malam berikutnya. Kalau sudah terlanjur membayar untuk beberapa hari, kemudian ternyata Anda tidak suka menginap di situ, bukan perkara mudah untuk menarik kembali uang yang sudah dibayar.

Tidak ada komentar

Punya pertanyaan atau komentar? Tuliskan di sini...